Kamis, 18 November 2010

Kisah Perjalanan Kiai Mbeling yang Menggetarkan




Penulis : S. Maroeba
Cetakan : I, Oktober 2009
Tebal : xii + 640 hlm.
Ukuran : 13 x 20,5 cm
ISBN: 979-1283-96-6
ISBN 13: 978-979-1283-96-0
Penerbit : Matapena Yogyakarta
Harga : Rp. 65.500,-

"Ia mendatangi lokalisasi, tempat-tempat mesum, bar, pusat perjudian, dan dunia kemasiatan yang lain. Mereka butuh cahaya, katanya, dan biarlah aku mendatangi mereka dengan cahaya itu..."
Novel Nareswari Karenina adalah novel pertama dari sebuah Trilogi Kharisma Cinta(Robohnya Tembok Tradisi Kaum Santri) yang mengisahkan kisah cinta tiga perempuan aneh dalam satu ikatan mertua dan menantu, dengan para gus yang menjadi mursyid agung. Nareswari Karenina, seorang perempuan miskin yang ditinggal mati ibunya saat ia dilahirkan dan ditinggal mati bapaknya dalam kerusuhan para perkerja perkebunan tebu di Madiun pada tahun 1948. Nareswari Karenina kemudian diasuh oleh pamannya, seorang polisi yang menjadi salah satu pimpinan partai komunis ditinggkat kecamatan, dan bibinya yang juga memimpin kelompok Gerwani. Masrukhin, atau Gus Masrukhin, seorang pemuda tampan anak seorang kyai besar dengan ratusan santri. Dari sang ibu ia memiliki garis keturunan hingga Sang Nabi Saw dan dari sang ayah ia mempunyai garis keturunan hingga Rajasa Jayawardhana pendiri Majapahit. Gus Masrukhin yang biasa dipanggil Gus Rukh, adalah seorang gus yang dianggap sebagai orang jadzab sejak kecil. Langkah dan kelakuannya sehari-hari sangat kontroversial. Minuman keras, perjudian, perempuan pelacur adalah bagian dari hidupnya, disamping para kyai dan kaum santri yang memuja dan memusuhinya. Namun Gus Rukh juga memiliki kecerdasan dan kesaktian yang luar biasa sehingga pada puncaknya, dianggap sebagai seorang mursyid dan wali agung. Nareswari Karenina yang miskin dan kafir dengan Gus Rukh yang jadzab dan calon wali yang diagungkan ribuan orang. Kisah cinta mereka diawali dengan sebuah ramalan dari seorang mursyid agung dari Muntilan yang termashur sebagai seorang wali. Karenina sama sekali tidak mengenal agama, tidak bisa sholat, apalagi mengaji. Ayah kandungnya mati dalam pemberontakan Madiun dan kedua orang tua angkatnya mati dalam kerusuhan enam lima ditangan kaum santri. Maka bagaimanakah Karenina menghadapi perkawinannya yang kemudian membawanya pada posisi puncak sebagai seorang ibu nyai yang dihormati dan disegani kaum santri dan para kyai diseluruh penjuru Jawa dan Sumatra adalah kisah yang disajikan dalam novel ini. Pergulatan bathinnya menjalani hidup sebagai istri dari seorang suami yang jadzab dan kontroversial namun seorang yang dipuja sebagai wali. Pergulatan bathinnya menghadapi hujatan dan penghinaan dari kaum santri. Dan pergulatan bathinnya menjalani hidup sebagai bagian dari kaum santri yang telah menghilangkan nyawa kedua orang tua angkatnya, kedua saudara angkatnya dan menghanguskan rumah dimana ia dibesarkan. Sebuah kisah cinta yang tragis namun berbuah kebesaran (bukan kebahagiaan)!

4 komentar:

Unknown mengatakan...

kalau bukunya masih ada saya mau beli, gmana caranya?

NoeOlshop mengatakan...

Novel ini keren..

NoeOlshop mengatakan...

Novel ini keren..

Sigit mengatakan...

ini keren bingit.. membuka kehidupan para gus, yg tidak lepas dari hal2 irrasional...
setahuku ada triloginya.... buku sambungannya nyari dimana ya.. kalo ada mohon kasih kabar ke 081326555556, sigit