Kamis, 30 Oktober 2008

Meneladani Laku Para Kiai




Judul : Tiga Kiai Khos
Penulis : Ainur Rofiq Sayyid Ahmad
Tebal Buku : xii + 154 Halaman
ISBN : 979 8452 12 7
Harga : Rp 18.500,-



Berbeda dengan kenabian di manapun yang hadir dengan klaim diri, otoritas kekiaian dalam tradisi Islam Nusantara muncul bukan sebagai pembaptisan diri. Sebaliknya, ia muncul sebagai pemberian dari masyarakat. Tentu saja ada prasyarat-prasyarat yang diberikan masyarakat, untuk menyebut orang tertentu sebagai “kiai” atau “tuan guru.”
Salah satunya, seseorang disebut kiai karena dia menguasai pemahaman keagamaan mendalam. Dengan penguasaan ilmunya itu, dia mengajarkannya kepada masyarakat. Ketulusan dan keikhlasan menjadi penanda lain seseorang disebut kiai. Inilah yang disebut “kiai masyarakat.”
Buku ini ingin meletakkan kekiaian sebagai sebuah sejarah, yang tidak tiba-tiba muncul bahwa orang tertentu disebut kiai, misalnya. Sebaliknya, kekiaian ditampilkan sebagai sejarah panjang dari pengabdian seseorang yang mumpuni dalam bidang keagamaan dan masyarakat.
Dalam buku ini, cara menjelaskan kekiaian itu adalah dengan menampilkan tiga sosok kiai sepuh di ujung timur pulau Jawa. Tiga kiai itu adalah KH. Askandar (ayah dari KH. Dawam Iskandar, KH. Noer Iskandar al-Barsany, dan KH. Noer Iskandar, SQ. pendiri PP. Mambaul Ulum); KH. Mukhtar Syafaat, pendiri PP. Darussalam; dan KH. Imam Zarkasy Djunaidi yang membuat PP. Bustanul Makmur berkembang pesat.
Ketiga kiai ini adalah kiai sepuh dari Banyuwangi yang semuanya telah meninggal, namun hasil didikan dan warisan kekiaiannya banyak dipelajari orang. KH. Askandar adalah pejuang kemerdekaan yang pernah mendekam di penjara Belanda; KH. Mukhtar Syafaat adalah pengagum dan pengembang tasawuf Ghazalian; dan KH. Imam Zarkasy Djunaidi dikenal ulung berdiplomasi dan mendamaikan konflik.
Perjalanan sejarah dari tiga kiai ini sungguh merupakan cerita panjang tentang sosok seorang yang pantas disebut kiai. Mereka bukan “kiai sepuhan,” tetapi “kiai sepuh masyarakat”. Di tengah jamaknya orang mengaku sebagai kiai, banyak pelajaran yang bisa diambil dari ketiga kiai ini.

Tidak ada komentar: