Kamis, 30 Oktober 2008

Berjumpa 26 Nabi



Judul : Berjumpa 26 Nabi
Penulis : Argawi Kandito
Tebal Buku : xv + 128 Halaman
ISBN : 979 8452 526
Harga : Rp 27.500,-


Menurut al-Ghazali, panca indera sebagai sarana pemerolehan hakikat pengetahuan sangatlah terbatas. Bahkan, dia sangat kecewa dengan keterbatasan ini. Dia menunjukkan hasil pengamatannya bahwa ternyata tongkat menjadi melengkung ketika dimasukkan ke dalam air. Matanya ternyata menipu keadaan yang sesungguhnya. Tongkat itu masih tetap lurus, namun mata melihatnya sebagai tongkat bengkok. Al-Ghazali melihat, mata sebagai sarana empiris, ternyata sudah “menipu.”
Peristiwa semacam ini bukan tidak mungkin terjadi pada kasus kasus lainnya, termasuk dalam kasus ilmu pengetahuan modern. Sebagaimana disinggung oleh Sayyid Hussein Nasr, manusia modern saat ini telah memberontak melawan Tuhan. Sebab, mereka telah menciptakan sains yang tidak berlandaskan cahaya intelek, namun berdasarkan kekuatan akal (rasio) semata untuk memeroleh data melalui indera. Dan ini berarti, masih menurut Nasr, peradaban modern telah ditegakkan di atas landasan konsep tentang manusia yang tidak menyertakan hal paling esensial dari manusia itu sendiri.
“Kehidupan di dunia ini tampaknya masih tidak memiliki horizon spriritual. Hal ini bukannya horizon spiritual itu tidak ada, namun karena yang menyaksikan panorama kehidupan kontemporer ini sering kali adalah manusia yang hidup di pinggir (periphery atau rim) lingkaran eksistensi, sehingga ia hanya dapat menyaksikan segala sesuatu dari sudut pandangnya sendiri. Ia senantiasa tidak peduli dengan jari-jari lingkaran eksistensi dan sama sekali lupa dengan sumbu atau pusat (axis atau centre) lingkaran eksistensi yang dapat dicapainya dengan jari-jari tersebut.”
Padahal, untuk dapat mencapai level eksistensi, manusia harus mengadakan pendakian spiritual dan melatih ketajaman intellectus. Ditandaskan Nasr, pengetahuan fragmentaris tidak dapat digunakan untuk melihat realitas yang utuh, kecuali jika pada dirinya terdapat visi intellectus tentang “yang utuh” itu. Demikian pula, setiap pengetahuan yang utuh tentang alam ini tidak dapat diraih melainkan harus melalui pengetahuan dari pusat (centre), atau axis karena pengetahuan ini sekaligus mengandung pengetahuan tentang yang ada di pinggir dan juga ruji-ruji yang menghubungkannya. Lebih gamblangnya, manusia dapat mengetahui dirinya secara sempurna, hanya bila ia mendapat bantuan ilmu Tuhan. Sebab, keberadaannya yang relatif hanya akan berarti bila diikatkannya pada Yang Absolut, Tuhan.
Buku yang ada di tangan pembaca ini merupakan salah satu bentuk upaya menembus kebuntuan intelektual dan melompati keterbatasan dunia empiris tersebut. Sebagaimana kita tahu, dan ini harus kita akui, sumber-sumber informasi seputar pengalaman dan kehidupan para nabi sangat terbatas. Jika kita mengandalkan nash-nash yang ada, alih-alih tentang hal-hal yang mendetail, cerita hidup mereka secara garis besar pun terkadang masih kabur dan simpang siur, banyak diperdebatkan dan dipertentangkan (Misalnya, tentang siapakah yang disembelih oleh Ibrahim as., Ismail ataukah Ishak, sampai hari ini masih terus diperdebatkan antara umat Muslim dan umat Yahudi. Sayangnya, Al-Qur’an pun tidak pernah mengatakan secara gamblang bahwa yang disembelih adalah Ismail atau Ishak—Al-Qur’an hanya menyatakan “anak” Ibrahim). Belum lagi perdebatan tentang shahih tidaknya nash yang dijadikan landasan.
Oleh karena itu, buku ini lahir sebagai informasi alternatif tentang kehidupan para nabi yang digali dari alam spiritualitas. Banyak data yang tidak pernah kita temukan di buku-buku sejarah maupun cerita-cerita israiliyat, akan kita temukan dalam buku ini. Sebab, penulis buku ini—seorang remaja yang masih sekolah di SMP—telah mengalami “ketersingkapan” dan “berjumpa” dengan para nabi, lalu bertanya berbagai hal kepada mereka. Tentu saja, percaya atau tidak percaya, seluruhnya diserahkan kepada para pembaca. Namun bagaimanapun, setidaknya banyak informasi baru yang akan pembaca peroleh, yang dapat mengisi keterbatasan data tentang para nabi yang selama ini ada.

2 komentar:

Unknown mengatakan...

bisa beli di mana...??

HCS CLUB SUKSES mengatakan...

MENUJU HIDUP CERAH SEJAHTERA http://hcssukses.blogspot.com/