Selasa, 08 Maret 2011

SALAFI WAHABI DAN PEMBUNUHAN ATAS NAMA PEMBARUAN ISLAM (TAJDID)



Wabah takfîr (pengkafiran), tasyrîk (pemusyrikan), tabdî’ (pembid’ahan) dan tasykîk (upaya menanamkan keraguan) terhadap para ulama Alussunnah wal Jamaah marak terjadi akhir-akhir ini. Terkadang, golongan Alussunnah wal Jamaah (Aswaja) pun dibuat kerepotan dalam menghadapi wabah ini, apalagi ketika pihak pendebat membungkus diri mereka dengan embel-embel “salaf” yang mana hal itu sangat diagungkan dan dihormati dalam tradisi Aswaja.

Buku ini bisa menjadi tameng bagi Anda dari penyimpangan yang dihembuskan oleh sekte Salafi Wahabi, sekte yang menamakan diri mereka dengan embel-embel “salaf” tetapi ternyata sangat jauh dari spirit para ulama “salaf”. Secara tuntas, buku ini memaparkan tentang:

• Kebenaran 17 (tujuh belas) ramalan Nabi Muhammad Saw. akan kehadiran sekte Salafi Wahabi berikut ciri-ciri mereka yang terangkum dalam sabda-sabda beliau.
• Tinjauan kritis terhadap kerancuan konsep “Manhaj Salaf” berikut propaganda “Kembali kepada Al-Qur’an dan Sunnah” yang diusung Salafi Wahabi.
• Sejarah sekte Salafi Wahabi yang dipenuhi dengan darah dan kekerasan atas nama agama berikut kepentingan-kepentingan tersembunyi di balik pendiriannya.

============================
“Saya sangat bergembira dengan adanya karya ilmiah dari Saudara Syaikh Idahram ini yang merupakan satu karya penting bagi masyarakat muslim Indonesia. Bisa dikatakan, belum ditemukan karya setajam ini sebelumnya dalam mengkritisi Salafi Wahabi.” (Prof. Dr. KH. Said Agil Siraj, M.A., Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama [PBNU]) ============================
“Saya rasa, rumah-rumah setiap muslim perlu dihiasi dengan buku penting seperti ini, agar anak-anak mereka juga turut membacanya, untuk membentengi mereka dengan pemahaman yang lurus. Islam adalah agama yang lembut, santun dan penuh kasih-sayang.” (Ust. H. Muhammad Arifin Ilham, Pimpinan Majelis Zikir az-Zikra Jakarta)
============================
“Islam adalah agama rahmat bagi semesta alam. Buku ini layak dibaca oleh siapa pun. Saya berharap, setelah membaca buku ini, seorang muslim meningkat kesadarannya, bertambah kasih-sayangnya, rukun dengan saudaranya, santun dengan sesama umat, lapang dada dalam menerima perbedaan, dan adil dalam menyikapi permasalahan.” (KH. Dr. Ma’ruf Amin, M.A., Ketua Majelis Ulama Indonesia [MUI])
============================